Sinopsis : Jika Tuhan berkeinginan mengubah nasib seseorang maka terjadilah hal itu, tergantung apakah setelah itu nasib mereka baik atau buruk. Inilah yang dialami tiga pemuda tampan, kekar, dan keren. Kabir (Abhy Deol), Imran (Farhan Akhtar), dan Arjun (Hritik Roshan). Mereka memulai kisah romantis dan menyenangkan ini di Barcelona. Awalnya, Kabir dan Imran ingin bernostalgia dengan masa remajanya dulu, mereka bersepakat untuk mengajak Arjun jalan- jalan dan bersenang-senang. Namun, Arjun selalu disibukkan dengan pekerjaannya, sampai-sampai tak ada waktu untuk bercinta. Bujukan Imran tampaknya membuahkan hasil, Arjun rela meninggalkan sebentar pekerjaannya dan merasakan indahnya Barcelona. Banyak kejadian setelah mereka bersama, beberapa peristiwa tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Termasuk bertemu dengan pujaan hati. Sejak pertemuannya dengan Natasha (Kalki Koechlin), Kabir langsung jatuh cinta dan menjalin asmara selama 6 bulan ini. Berikutnya adalah Imran, bertemu dengan gadis cantik dari Barcelona Ariadna (Ariadna Cabrol). Mereka berteman lalu jatuh cinta dengan penuh kasih sayang. Selanjutnya Arjun memandang Laila (Katrina Kaif) sebagai
gadis idamannya selama ini. Pertemuaan keduanya membuat Arjun merasakan hal-hal yang lebih indah dan mendebarkan. Kisah-kisah apa saja yang meraka alami?
---------------- Yup, plot road movie tentang sebuah arti hidup dan persahabatan ini memang simpel- simpel saja, dan Zoya yang juga menulis skripnya sudah jelas menitikberatkan jualannya pada highlight adegan tiga pilihan sport yang intensitas extremenya sesuai anak tangga itu, panorama indah sepanjang jalanan kota-kota di Spanyol dan tentunya pameran castnya yang sedang jadi idola di Bollywood. Namun untuk bisa membuat penontonnya bertahan di masa putar film India biasanya, hampir dua setengah jam, Zoya ternyata punya senjata lain atas pilihan plot yang sekilas hanya bromance biasa. Untuk sebagian, bisa saja terasa a little bit draggy, namun dibalik itu Zindagi Na MilegiDobara punya makna mendalam atas perasaan banyak orang di ambang usia yang sama, yang akhirnya membuat apapun yang ditampilkannya di layar bisa terasa akrab dengan cepat sekaligus komunikatif sebagai problem yang ditemui sehari-hari. It's everyone's fear of being grown-ups and settled, choices in life and renewed vows of any broken relationships. Gambaran dilematis tiap karakter yang tergambar dengan wajar tanpa harus didramatisir berlebihan seperti biasa mampu dibawakan aktor-aktrisnya dengan kewajaran yang sama, dan itu yang membuat pesannya jadi terasa berarti. Download Sub Indo
Home